Tempat untuk mendapatkan informasi dan petunjuk atas bisnis saham anda

Senin, 28 Februari 2011

Penyebab Penurunan PGAS

Posted by kliniksaham 20.45, under | No comments


Pada hari Senin, 28 Februari 2011 PGAS turun ke level terendah selama 9 bulan terakhir. Penurunan PGAS sebelumnya terjadi pada akhir bulan Mei 2010. Waktu itu penurunan lebih dipicu karena terjadinya penurunan secara serentak pada indeks bursa dunia karena mencuatnya krisis yang terjadi di Yunani. Karena itu penurunannya hanya bersifat sementara dan kembali ke harga semula seiring dengan pulihnya indeks dunia. Namun apa yang terjadi dengan PGAS saat ini?


Selama 3 bulan terakhir, yakni dari Desember 2010 awal hinggal Februari akhir, PGAS mengalami penurunan yang tidak sedikit. Pada Desember 2010, PGAS mencapai puncaknya dengan penutupan tertinggi pada 4600 per lembar saham. Sejak saat itu, PGAS mengalami penurunan secara terus menerus hingga mencapai level terendahnya selama 9 bulan terakhir. Pada hari Senin, 28 Februari 2011, PGAS ditutup turun ke 3550 yang pada saat jam trading sempat turun hingga 3475. Ini berarti PGAS telah turun sebanyak 22,83% dari nilai tertinggi yang pernah dicapainya. Apakah ini hanya permainan bandar? Atau ada sesuatu yang terjadi dibalik perusahaan ini?

Menurut Metrotvnews.com, ternyata kelangkaan pasokan akan gas masih menghantui pelaku industri dalam negeri. Pasalnya tahun ini PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ternyata hanya dapat memenuhi kebutuhan akan gas untuk industri sebanyak 500 juta kaki kubik per hari saja. Jumlah itu ternyata hanya 18,5% dari total kebutuhan industri yang kebutuhannya mencapai 2.700 juta kaki kubik per hari.

General Manager Strategic Business Unit I PGN Hendi Kusnadi menjelaskan, PGN belum bisa memenuhi kebutuhan industri karena pasokan gas ke PGN masih kurang. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian alokasi gas bagi PGN dialihkan ke Chevron sejak februari 2010, untuk kebutuhan pengeboran minyak.

Akibat pengalihan itu, dari total kontrak gas dengan Conoco Philip sebanyak 386 juta kaki kubik per hari (mmscfd), kini PGN hanya menerima 295 mmscfd. Ini berarti pasokan gas berkurang 23,5% Dengan perkiraan pemakaian gas oleh setiap unit industri rata-rata 0 koma 25 mmscfd, pasokan gas yang dialihakan ke Chevron seharusnya bisa menghidupi sebanyak 364 unit industri.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja PGAS adalah adanya kebocoran pipa gas yang ternyata sering terjadi. Yang terakhir terjadi adalah kebocoran Pipa distribusi gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang berlokasi di Jalan Lodan Jakarta Utara. Potensi kerugian karena kebocoran pipa yang sering terjadi ini diperkirakan mencapai 2 triliun yang jika dibagi perlembar saham, setiap saham harus menanggung kerugian sekitar 82 rupiah.

Dari hasil rangkuman kejadian diatas, dapat disimpulkan begitu banyaknya persoalan yang melanda PGAS baik di tahun 2010 maupun di awal 2011 ini. Potensi kerugian yang tidak sedikit turut menekan pendapatan perusahaan. Kenyataan bahwa PGAS adalah salah satu BUMN pelat merah dan produknya yang berupa gas serupa dengan minyak, sangat dibutuhkan, membantu menopang harga saham perusahaan ini. Namun dengan berbagai bencana dan kerugian yang terjadi, diperkirakan laporan keuangan tahunan 2010 akan sangat mengecewakan. ini yang menyebabkan harga PGAS dapat turun sedemikian rupa dalamnya.

Apakah PGAS sudah menyentuh titik bawahnya? tidak ada yang tahu. Tetapi secara teknikal, penurunan PGAS sudah termasuk dalam dan seharusnya terjadi Technical Rebound sebelum akhirnya turun lagi bila memang akan turun terus. Keputusan tetap di tangan anda.

0 komentar:

Posting Komentar